Bencana Alam Palu Membuat Pemerintah Pusat untuk Ambil Alih Penanganan Bencana
- Get link
- X
- Other Apps
Bencana Alam Palu Membuat Pemerintah Pusat untuk Ambil Alih Penanganan Bencana
Gempa dahsyat disertai dengan tsunami yang menimpa Palu, Donggala dan
Sigi, Sulawesi Tengah telah banyak memakan korban banyka dan kerusakan
infrastruktur. Rusaknya akses menuju tiga tempat itu membuat bantuan dan
tim evakuasi terhambat.
Mewakili masyarakat Palu, Donggala, Sigi korban bencana gempa dan tsunami, Yusuf Lakaseng menuturkan Palu, Donggala dan Sigi dalam kondisi lumpuh saat ini. Dia melaporkan bahwa tidak ada jaringan komunikasi HP, listrik mati, korban belum terevakuasi dengan baik sehingga bau busuk mayat menyengat dan bantuan tidak terdistribusi dengan baik dan cukup ke tenda-tenda pengungsian dan warga.
“Jalanan putus di kota Palu dibiarkan tak tertangani, pemerintah tidak berfungsi sama sekali.
Penjarahan sudah marak dan hal ini terjadi karena lambannya distribusi bantuan,” ucapnya Selasa (2/10/2018).
Politikus PSI yang juga menjadi korban gempa ini menilai, salah satu penyebab lambannya evakuasi dan usaha menolong korban karena gempa yang sangat dahsyat dan tsunami yang menyebabkan daya rusak tinggi. Selain itu efek dari semua ini adalah menimbulkan trauma pada seluruh masyarakat dan aparat pemerinta serta TNI/Polri.
“Perlu sesegera mungkin dan sebanyak-banyaknya aparat TNI/Polri serta relawan kemanusiaan masuk ke Palu. Aparat dan relawan yang dari luar Palu diperlukan karena mereka tidak mengalami trauma sehingga diharapkan bisa menangani tanggap darurat dengan lebih terkoordinasi dan sistematis,” jelasnya.
Selain itu, dia meminta pemerintah pusat agar segera menetapkan bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala-Sigi sebagai bencana nasional mengingat banyaknya korban nyawa yang mencapai ribuan. Belum lagi tingkat kerusakan rumah warga, bangunan pemerintah, bandara yang rusak parah.
“Infrastruktur lainnya termasuk jalan banyak terputus dan lumpuhnya pemerintah daerah. Dengan demikian masa tanggap darurat tertangani dengan baik dan lancar,” harapnya.
Mewakili masyarakat Palu, Donggala, Sigi korban bencana gempa dan tsunami, Yusuf Lakaseng menuturkan Palu, Donggala dan Sigi dalam kondisi lumpuh saat ini. Dia melaporkan bahwa tidak ada jaringan komunikasi HP, listrik mati, korban belum terevakuasi dengan baik sehingga bau busuk mayat menyengat dan bantuan tidak terdistribusi dengan baik dan cukup ke tenda-tenda pengungsian dan warga.
“Jalanan putus di kota Palu dibiarkan tak tertangani, pemerintah tidak berfungsi sama sekali.
Penjarahan sudah marak dan hal ini terjadi karena lambannya distribusi bantuan,” ucapnya Selasa (2/10/2018).
Politikus PSI yang juga menjadi korban gempa ini menilai, salah satu penyebab lambannya evakuasi dan usaha menolong korban karena gempa yang sangat dahsyat dan tsunami yang menyebabkan daya rusak tinggi. Selain itu efek dari semua ini adalah menimbulkan trauma pada seluruh masyarakat dan aparat pemerinta serta TNI/Polri.
“Perlu sesegera mungkin dan sebanyak-banyaknya aparat TNI/Polri serta relawan kemanusiaan masuk ke Palu. Aparat dan relawan yang dari luar Palu diperlukan karena mereka tidak mengalami trauma sehingga diharapkan bisa menangani tanggap darurat dengan lebih terkoordinasi dan sistematis,” jelasnya.
Selain itu, dia meminta pemerintah pusat agar segera menetapkan bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala-Sigi sebagai bencana nasional mengingat banyaknya korban nyawa yang mencapai ribuan. Belum lagi tingkat kerusakan rumah warga, bangunan pemerintah, bandara yang rusak parah.
“Infrastruktur lainnya termasuk jalan banyak terputus dan lumpuhnya pemerintah daerah. Dengan demikian masa tanggap darurat tertangani dengan baik dan lancar,” harapnya.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment